Referensi Wajib dan Mendasar, serta Ringan Dipahami dalam Mengawali Kajian Islam

Manusia sebagaimana kita ketahui memiliki dua kecenderungan yaitu kecenderungan baik dan buruk. Kecenderungan baik disebut taqwa sedangkan kecenderungan buruk disebut fujur. Tidak selamanya orang baik terus baik, tidak selamanya orang buruk terus buruk, semuanya punya masa depan masing-masing. Ada yang hari ini baik besok buruk begitu juga sebaliknya. Hanya Allah-lah yang maha memutar balikan hati-hati kita.

Jika kita ada kecenderungan baik setelah kita berbuat buruk maka berbahagialah kita karena sebelum ajal datang kita sudah bertaubat kepada Allah dan bersegera memperdalam dinul Islam (tafaqquh fiddin) agar hidup kita terarah dalam rangka istiqamah (berteguh pendirian) dan istitha'ah (dimampukan dalam ketaatan) dalam dinul Islam.

Untuk memperdalam dinul Islam tentu kita harus ada guru yang membimbing kita agar kita tidak salah memahami dinul Islam. Kebanyakan kita membaca buku-buku tanpa dibimbing guru terlebih kita dalam keadaan bodoh sehingga kita akan dengan mudah terdoktrin oleh pemikiran penulis buku tersebut yang bisa saja baik atau buruk. Jika baik tidak jadi masalah tapi kalau buruk? Inilah yang jadi masalah.

Berikut penulis rekomendasikan beberapa kitab/buku yang harus kita baca untuk mengawali memperdalam dinul Islam yang harus disertai guru-guru kita yang paham dan yang berhaluan ahlus sunnah wal jama'ah asy'ariyah/maturidiyah, dan bermadzhab fiqh yang empat. Semua kitab/buku sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan rincian 5 kitab/buku karangan ulama-ulama internasional yang mu'tabar, dan 2 buku karangan ulama Indonesia yang juga mu'tabar di bidangnya.

Perintah Tafaqquh Fiddin (Faqih dalam Perkara Dinul Islam atau Syariat).

وَمَا كَانَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا۟ كَآفَّةًۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا۟ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُوا۟ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓا۟ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ 

Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya. (QS. At-Taubah 9:122)

سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ وَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ وَاللَّهُ يُعْطِي وَلَنْ تَزَالَ هَذِهِ الْأُمَّةُ قَائِمَةً عَلَى أَمْرِ اللَّهِ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ

Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka Allah faqihkan dia terhadap agama. Aku hanyalah yang membagi-bagikan sedang Allah yang memberi. Dan senantiasa ummat ini akan tegak diatas perintah Allah, mereka tidak akan celaka karena adanya orang-orang yang menyelisihi mereka hingga datang keputusan Allah". (Al-Bukhari No. 69)

1. Tafsir Jalalain

Untuk memahami Al-Qur'an tentu kita harus sering mentadabburinya dengan sering mengakaji kitab tafsir yang direkomendasikan yaitu Tafsir Jalalain. Tafsir al-Jalalain arti harfiah: "tafsir dua Jalal") adalah sebuah kitab tafsir al-Qur'an terkenal, yang awalnya disusun oleh Al-Imam Jalaluddin Abu Abdillah Muhammad bin Syihabuddin Ahmad bin Kamaluddin Muhammad bin Ibrahim bin Ahmad bin Hasyim Al-`Abbasi Al-Anshari Al-Mahalli Al-Qahiri Asy-Syafi`i pada tahun 1459, dan kemudian dilanjutkan oleh muridnya Al-Imam Jalaluddin Abdurrahman al-Misri as-Suyuthi asy-Syafi'i al-Asy'ari pada tahun 1505. Kitab tafsir ini umumnya dianggap sebagai kitab tafsir klasik Sunni yang banyak dijadikan rujukan, sebab dianggap mudah dipahami dan terdiri dari hanya satu jilid saja.


Jalaludin al-Mahalli mengawali penulisan tafsir sejak dari awal surah Al-Kahfi sampai dengan akhir surah An-Naas, setelah itu ia menafsirkan surah Al-Fatihah sampai selesai. Al-Mahalli kemudian wafat sebelum sempat melanjutkannya. Jalaluddin as-Suyuthi kemudian melanjutkannya, dan memulai dari surah Al-Baqarah sampai dengan surah Al-Isra'. Kemudian ia meletakkan tafsir surah Al-Fatihah pada bagian akhir urutan tafsir dari Al-Mahalli yang sebelumnya. Namun, masih terdapat perbedaan pendapat mengenai kadar kerja masing-masing penafsir tersebut.

2. Hadits Arbain An-Nawawiyah



Hadits merupakan sumber rujukan kaum muslimin kedua setelah Al-Qur'an. Oleh sebab itu, dibutuhkan referensi hadits yang mu'tabar. Hadits Arbain Nawawi atau Al-Arba'in An-Nawawiyah adalah salah satunya yang merupakan kitab yang memuat empat puluh dua hadits pilihan yang disusun oleh Al-Imam al-Allamah Abu Zakaria Muhyuddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi As-Syafi'i. Arba'in berarti empat puluh namun sebenarnya terdapat empat puluh dua hadits yang termuat dalam kitab ini. Hadits Arbain memuat hadits-hadits penting dalam masalah aqidah.

3. Permata Ilmu Tauhid: Mendalami Itikad Ahlus Sunnah wal Jama'ah (Terjemah Kitab Jauharut Tauhid)



Dalam bidang ilmu Tauhid, buku permata ilmu tauhid : mendalami itikad ahlus sunnah wal jama'ah (terjemah kitab jauharut tauhid) karya Syeikh Ibrahim Al-Laqqoni adalah pilihan utama yang harus dikaji. Kitab ini berpegang teguh pada ajaran aqidah ahlus sunnah wal jama'ah asy'ariyah. Buku ini merangkum perkara-perkara penting dari ajaran tauhid termasuk sifat wajib bagi Allah.

4. Bulughul Marom atau Fiqh Islam


Dalam bidang fiqh atau hukum Islam, kitab Bulughul Maram atau Bulugh al-Maram min Adillat al-Ahkam, disusun oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani yang memiliki nama lengkap Al-Hafizh Ahmad al-Kinani, al-‘Asqalani, al-Mishri, asy-Syafi’i (773 H - 852 H). Kitab ini merupakan kitab hadis tematik yang memuat hadis-hadis yang dijadikan sumber pengambilan hukum fikih  (istinbath) oleh para ahli fikih. Kitab ini menjadi rujukan utama khususnya bagi fikih dari Mazhab Syafi'i. Kitab ini termasuk kitab fikih yang menerima pengakuan global dan juga banyak diterjemahkan di seluruh dunia.

Selain kitab bulughul maram, buku Fiqh Islam karya H. Sulaiman Rasjid) adalah referensi yang harus dikaji. Buku ini berisi ilmu tentang hukum-hukum Islam yang disebut dengan ilmu fiqh. Dalam buku ini dimuat dasar-dasar hukum dalam Islam dan disertai dalil/dasarnya mulai kitab thaharoh, kitab shalat, kitab shaum, kitab zakat, kitab haji/umrah, kitab jenazah, kitab mu'amalat, kitab munakahat (pernikahan), kitab faraid/waris, kitab jinayat (pidana Islam), kitab jihad (peperangan), kitab makanan/penyembelihan, kitab peradilan, sampai kitab hukum tata negara Islam yang membahas khilafah.


H. Sulaiman Rasjid bin Lasa dilahirkan di Liwa-Lampung Barat pada tahun 1896 adalah seorang lulusan universitas al-Azhar Mesir pada tahun 1935. Buku ini merupakan buku wajib pada sekolah menengah dan perguruan tinggi islam di Indonesia.

5. Riyadhus Sholihin

Riyadhus Shalihin adalah kitab yang berarti taman orang-orang shalih, yang disusun oleh Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawy (Imam Nawawi). Kitab ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa lainnya di dunia.


Sebagaimana disampaikan penulisnya, Imam an-Nawawy, dalam mukadimah kitab ini, Riyadhus Shalihin dimaksudkan untuk mengumpulkan hadis-hadis yang sahih, yang dapat menjadi perintis jalan menuju akhirat; tuntunan adab lahir dan batin; menghimpun anjuran dan ancaman, latihan jiwa, didikan akhlak, obat hati, pemeliharaan badan dan lain-lain.

Pada kitab ini hadis-hadis dikelompokkan ke dalam bab-bab berdasarkan tema utama, misalnya akhlak (ikhlas, sabar, takwa, tawakal, hubungan sosial, dst.); adab sopan santun (malu, menjaga rahasia, menepati janji, menghormati tamu, tata tertib makan, adab berpakaian, mengucapkan salam); adab terkait orang sakit dan orang yang meninggal; keutamaan membaca Al-Qur'an; keutamaan-keutamaan terkait berbagai macam salat dan puasa; jihad; dzikir dan doa; serta larangan-larangan terkait ibadah, muamalah, dan kebiasaan-kebiasaan hidup yang tertentu.

6. Ar-Rohiqul Makhtum



Dalam hal buku sejarah, maka buku ini dapat menjadi rujukan. Ar-Rahiq-ul-Makhtum (bahasa Arab: الرحيق المختوم, "khamar yang dilak") adalah buku Sirah (biografi) nabi Islam, Muhammad, yang ditulis dalam bahasa Arab dan Urdu oleh Safi-ur-Rahman Mubarakpuri. Versi bahasa Arabnya dianugerahi juara pertama oleh Liga Muslim Dunia, dalam Islamic Conference on Seerah, menyusul kompetisi terbuka untuk buku Sirah Rasul Allah (kehidupan Muhammad) pada tahun 1979 (1399 H). Buku ini bersaing dengan 170 manuskrip lainnya, 84 dalam bahasa Arab, 64 dalam bahasa Urdu, 21 dalam bahasa Inggris satu dalam bahasa Prancis dan satu dalam bahasa Hausa.

Buku ini menceritakan berbagai fase kehidupan dan perjuangan nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang terdiri atas 7 fase. 1. Sirriyah (da'wah secara tertutup), 2. Zahriyah (da'wah secara terbuka), 3. Hijrah, 4. Madinah, 5. Qital, 6. Shuluh Hudaibiyah, dan 7. Futuh Makkah. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul The Sealed Nectar.

Judul buku ini diambil dari ayat Quran Yusqawna mirrahiq-(in)-makhtum-i (Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya)), yang merupakan ayat ke-25 dalam surah Al-Mutaffifin (Orang-orang yang Curang).

7. Al-Muyassar fi Ilmi Nahwi



Terakhir dalam bidang bahasa Arab, kitab Al-Muyassar fi ilmi Nahwi dapat menjadi rujukan. Buku ini merupakan karya ustadz Aceng Zakaria dari Garut Jawa Barat. Selain buku ini, terdapat buku-buku lain yang menunjang dalam bahasa arab seperti ilmu sharaf.

Ketujuh kitab/buku ini tidaklah mutlak harus dimiliki tetapi sebagai bentuk ikhtiar tidak ada salahnya kita mengkaji referensi terpercaya di atas. Mudah-mudahan kita semua diberi hidayah dan taufiq dari Allah dan dipahamkan dalam masalah din seperti dijelaskan dalam sebuah hadits,

وما يرد الله به خير يفقه فى الدين

Barang siapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah maka akan dipahamkan dalam masalah din.

Comments

Popular posts from this blog

Bedah Buku Satanic Finance (Keuangan Setan) Karya A. Riawan Amin

Pengakuan John Perkins, Seorang Ekonom Perusak